NAS adalah singkatan dari Network Attached Storage yaitu sebuah piranti penyimpanan data dengan sistem operasi yang dikhususkan untuk melayani kebutuhan backup dan share data. NAS dapat di akses langsung melalui jaringan dengan protokol seperti TCP/IP . NAS ini dilengkapi dengan tempat penyimpanan berupa harddisk, memiliki perangkat lunak sendiri untuk pengelolaan dan bertugas untuk menyimpan/backup serta men-share file dalam sebuah jaringan.
Keuntungan menggunakan NAS yang utama adalah kemudahan mengakses dan backup data. Perangkat ini hanya perlu dihubungkan melalui jaringan (hub, switch, atau router). Dengan jaringan tersebut, kamu dapat mengakses data yang kamu simpan dimanapun dan melalui perangkat apapun selama perangkat tersebut bisa terhubung ke jaringan. Backup data pada NAS sangat mudah, karena NAS memberikan fleksibilitas dalam sistem penyimpanan dari RAID 0 hingga RAID 7, sehingga data akan aman.
RAID sendiri adalah singkatan dari Redundant Array of Independent Disks.
Prinsip dasar RAID ada dua, yaitu mirroring dan stripping.
- Mirroring
Sesuai dengan namanya yang berarti ‘mencerminkan’, prinsip mirroring akan melakukan penyalinan data di hard disk lain dengan isi yang sama persis secara realtime. Tujuan dari prinsip ini adalah untuk keamanan data itu sendiri. Namun kelemahan dari prinsip mirroring adalah memakan kapasitas hard disk.
- Stripping
Prinsip stripping adalah membagi kinerja antara dua atau lebih hard disk untuk mengolah sebuah data di saat yang sama. Contohnya saja saat Anda menyimpan data sebesar 2 GB di 2 hard disk yang di-stripping, maka masing-masing hard disk akan menyimpan data sebesar 1 GB. Prinsip ini juga berlaku pada saat loading data di mana dua hard disk akan bekerja bersama-sama untuk membaca data, sehingga prosesnya pun jadi lebih cepat.
- RAID0: level RAID0 menerapkan prinsip stripping, tapi tidak menyalin data sehingga tidak ada data cadangan. Hasilnya adalah kinerja komputer meningkat dan kapasitas hard disk meningkat 2x lipat.
- RAID1: level RAID1 disebut juga dengan nama mirroring yang membuat salinan data dari hard disk lain. Namun level ini tidak meningkatkan performa komputer.
- RAID2: level RAID2 memakai prinsip stripping pada hard disk yang dipakai, tapi beberapa diantaranya dipakai untuk menyimpan informasi tentang pemeriksaan error dan koreksi atau Error Checking and Correcting (ECC).
- RAID3: level RAID3 menggunakan stripping dan sebuah hard disk untuk menyimpan informasi tentang parity. Level ini juga dipakai untuk mendeteksi error.
- RAID4: level RAID4 memakai stripe yang besar sehingga memungkinkan sistem bisa membaca data dari satu drive.
- RAID5: level RAID5 mempunyai array parity dimana semua penulisan dan pembacaan data bisa dilakukan secara bersama-sama. Level ini bisa menyimpan data parity tapi tidak bisa menyalinnya. Bila menggunakan RAID5 setidaknya membutuhkan lima buah hard disk.
- RAID6: level RAID6 mirip seperti RAID5 tapi tidak mempunyai parity kedua yang tersebar di beberapa hard disk.
- RAID7: level RAID7 menjadikan sistem operasi sebagai controller caching yang menggunakan jalur cepat.
Bagaimana cara kerja NAS? Simak diagram berikut:
NAS dapat memberikan layanan sharing data di berbagai device yang terhubung dalam intranet atau dalam internet. Di dalam NAS terdapat sistem operasi yang berfungsi untuk pengaturan IP, pembagian ruang, managemen acces dan keamanan.
MENGAPA HARUS MENGGUNAKAN NAS?
- NAS sangat cocok digunakan untuk personal backup di rumah, kantor, toko maupun studio.
- Data yang tersimpan di dalam NAS dilindungi oleh Access Control, sehingga keamanan data akan terjamin dan tidak sembarang orang yang dapat mengakses data anda.
- Bisa diakses kapan pun dan dimana pun.
- Lebih cepat akses ke data yang tersimpan melalui Local Area Network .
- Biaya minim dan perawatan yang murah dan mudah mulai dari setup hingga konfigurasi.
- Tersedia software Open Source
- Penyimpanan file-file secara umum (general storage)
- Sebagai database berskala besar
- Multimedia File (Klip, Gambar, Lagu, Film)
- Dapat melakukan Auto Back up Data (RAID)
- Datashare Media (berbagi file dengan berbagai perangkat berbeda)